Aku dan Segala Ke-norak-an Diriku
Halo hola hai hai cilukba!
Balik lagi sama aku yang selalu imut amit ini. Wow, udah lama juga blog ini tak terjamah oleh tangan-tanganku yang ganteng ini. Jadi kangen.
Balik lagi sama aku yang selalu imut amit ini. Wow, udah lama juga blog ini tak terjamah oleh tangan-tanganku yang ganteng ini. Jadi kangen.
Nah. Nah apaan? Gara-gara tugas yang mengalir deras, aku jadi gak sempet update blog tersayangku ini. Padahal banyak banget pengalaman norak yang terlewatkan begitu saja, tapi aku gak bisa posting gara-gara tugas. Entah kenapa hampir setiap saat aku dapet pengalaman norak dan cenderung ajaib. Apa mungkin mukaku norak? Apa hidupku yang norak? Apa Justin Bieber adalah seorang mucikari? Entahlah. Yang pasti sebagian besar hidupku berisi hal-hal norak.
Oke, balik ke komputer (iya, komputer). Baru-baru ini aku habis kena musibah. Musibahnya itu adalah jatoh kepleset air bekas cucian di rumah temenku, itu lho yang namanya Denny. Bener kan, pengalamanku norak lagi. Kira-kira begini kronologi kejadiannya:
- Dateng ke rumah Denny, niatnya sih bikin tugas.
- Baru sampe, eh, malah diusir (nasib punya tampang teroris).
- Akhirnya aku masuk.
- Karena males bikin tugas, kita malah nonton bareng DVD yang aku pinjem sebelum berangkat kesono.
- Ngakak guling-guling bersama teman.
- Filmnya abis.
- Malah jadi laper.
- Muncul ide yang sangat jenius dan briliant.
- Beli rujak, itu idenya.
- Karena males, kita nunjuk beberapa orang utusan suku untuk mengembara mencari rujak.
- Utusan suku itu adalah tiga orang ganteng nan imut, yaitu Murata, Denny, dan Aku pastinya.
- Pergilah kami bertiga, membawa uang seadanya, membawa cinta, membawa rindu.
- Setelah proses transaksi rujak yang gak penting untuk diceritain selesai, kami bertiga balik ke kandang Denny.
- Kita masuk satu per satu, aku jalan duluan dengan gantengnya.
- Nggak ada angin nggak ada kentut, aku ngerasa nginjek sesuatu yang basah-licin gak penting gitu deh.
- Aku jatuh dengan unyu.
- Terjadi gempa lokal berskala kecil.
- Denny dan Murata nahan kentut.
- Aku terkapar. Menglepar-glepar. Bagaikan kantung semar.
Yah, gitu deh kira-kira kejadiannya. Iya, aku tau, norak abis. Alhasil sekarang pergelangan tangan kiriku..., Terkilir. Keseleo .Parah. Banget. Sekarang aku jadi susah memanfaatkan tugas mulia tangan kiriku. Apalagi kalo bukan untuk cebok (hiyaa, tepuk tangan dong!). Aku yang biasanya cebok dengan berbagai variasi gaya, sekarang, cebok biasa aja rasanya kayak ngelus pantat singa. Duh, norak banget diriku ini.
Udah deh, segitu aja untuk saat ini. Bye. Tetap gunakan telunjuk untuk mengupil.



0 comments:
Post a Comment